Jane Goodall begitu jatuh cinta pada simpanse. Binatang primata
ini pertama kali dikenalnya ketika ayahnya yang seorang pengusaha
menghadiahinya sebuah boneka dengan ukuran dan bentuk yang nyaris
merupakan duplikat simpanse. Ibunya, seorang novelis Inggris, semula
menganggap boneka itu akan menakut-nakuti Jane kecil. Namun kenyataannya
malah membuat Jane jatuh cinta pada jenis binatang Afrika ini.
Jane yang dilahirkan di Inggris pada 3 April 1934 sejak kecil sudah
punya mimpi hidup di hutan. Hal ini karena terpengaruh tokoh fiksi
Tarzan yang disukainya. Ketika menceritakan keinginannya itu pada sang
ibu, ibunya justru mendorongnya. “Kamu akan bisa melakukan apa pun yang
kamu rancang dalam pikiranmu,” kata sang ibu.
Suatu kali saat ia telah berusia 22 tahun dan bekerja di sebuah studio
film di London, temannya di Kenya, Clo, mengundangnya datang ke Afrika.
Sayangnya ia tak punya uang. Agar segera bisa mewujudkan mimpinya, ia
harus bekerja keras mengumpulkan uang. Karena itu setiap malam ia
bekerja sebagai pramusaji restoran dan menabung uangnya di bawah karpet
di kamar tamu rumahnya.
Setahun
kemudian, 1957, ia berlayar menuju Kenya. Tiba di Mombasa, kota
terbesar kedua di Kenya, pada 2 April. Begitu tiba ia sudah merasa
kerasan. Hanya untuk bisa tinggal lama ia butuh pekerjaan. Beruntung
temannya menyarankan agar Jane menelepon seorang arkeolog Kenya
keturunan Inggris bernama Louis Leakey. Jane meneleponnya dengan
berpura-pura tertarik untuk mendiskusikan soal simpanse.
Ketika mereka bertemu Louis kagum pada pengetahuan Jane yang tinggi
tentang simpanse. Ia pun tak segan mengangkatnya jadi asisten dan
mengirim Jane pada suatu proyek penelitian simpanse di Tanzania. Setelah
itu Jane jadi terlibat dalam kehidupan hutan Afrika. Louis malah
kemudian sering mengirim Jane untuk belajar primatologi (ilmu yang
mempelajari primata seperti monyet, simpanse, dan sejenisnya) dan
etologi (ilmu perilaku hewan) ke beberapa tempat, termasuk mengirimnya
kembali ke Inggris. Bahkan Jane bisa belajar dan meraih PhD di bidang
etologi dari Cambridge University tanpa perlu meraih gelar BA atau B.Sc
dulu.
Setelah itu Jane jadi ahli primatologi dan etologi terkenal dunia dan
tinggal di hutan Tanzania. Ia juga memprakarsai pendirian Jane Goodall
Institute, sebuah lembaga nonprofit yang menangani konservasi simpanse
dan binatang lainnya di Afrika. Atas prestasinya itu PBB bahkan
mengangkatnya menjadi Duta Perdamaian PBB.
_____
Sumber: Majalah LuarBiasa.
Foto: Wikipedia
Sumber : http://www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar