Biasanya bulan puasa sangat identik dengan buah kurma (phoenix dactilifer), terutama untuk konsumsi buka puasa.
Memakan
kurma secukupnya bisa menghilangkan rasa lapar sementara, sebelum
melakukan ibadah lanjutan lainnya setelah berbuka puasa.
Kenyataannya
memang benar, kurma sangat baik dikonsumsi selama puasa karena kurma
memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh, yakni kandungan gula
(glukosa) yang menjadi komponen utama dengan komposisi yang mencapai
50% dari seluruh kandungan buahnya.
Pada kurma yang masih lembek
karena matang di pohon dan belum dijemur, kandungan gulanya sekitar 60%.
Sedangkan kurma yang telah dikeringkan kandungan gulanya cukup tinggi,
sekitar 70%.
Kandungan gula dalam kurma memiliki daya serap yang
buruk, sekitar 45-50 menit sehingga waktu untuk pengolahan menjadi
nutrisi yang disalurkan ke dalam darah menjadi lumayan lama.
Kurma juga mengandung berbagai vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Vitamin A, thiamin, riboflavin, zat besi, vitamin B. Riboflavin dan niasin, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara thiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat.
Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang sehat. Thiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.
Selain
itu kurma juga mengandung mineral, magnesium dan kalium dalam jumlah
yang cukup untuk membantu kinerja tubuh menjadi lebih baik.
Serat
dalam kurma membuat pencernaan menjadi baik, membuat usus menjadi lunak
dan mengaktifkannya sehingga secara alamiah seseorang secara mudah dapat
buang air besar. Jadi kurma bisa membantu proses pencernaan tidak
tersendat selama bulan puasa.
Sumber : http://www.inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar