Siti Aisyah RA mengerti betul kepribadian suaminya, Rasulullah SAW.
Hidup dalam suasana keluarga memberinya kenangan indah yang kaya dari
sikap keseharian utusan Allah itu.
Nabi diketahui tak pernah
mengeluh meski keadaan kurang mendukung. Hatinya sangat lapang. Pernah
Nabi tak medapati makanan apapun untuk sarapan di meja dapurnya.
Seketika Nabi berniat puasa untuk hari itu.
Begitulah. Rasulullah
tak ingin menjadi beban orang lain, termasuk keluarganya sendiri. Nabi
bahkan selalu memanggil Aisyah dengan sapaan mesra ”ya humaira” (wahai
pemilik pipi kemerah-merahan).
Pengalaman lain yang tetap membekas di hati Aisyah adalah ”peristiwa di pagi buta”.
Suatu hari Aisyah dicengkram rasa khawatir. Hingga menjelang shubuh ia tidak menjumpai suaminya tersebut tidur di sebelahnya.
Dengan
gelisah Aisyah pun mencoba berjalan keluar. Ketika pintu dibuka, Aisyah
terbelalak kaget. Rasulullah sedang tidur di depan pintu.
"Mengapa Nabi tidur di sini?"
"Aku
pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku tak tega
mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu," jawab Nabi.
Dengan demikian, tidak aneh, setiap Aisyah ditanya soal kepribadian Nabi, ia selalu menjawab tegas, "kana khuluquhu al-qur'an." Akhlaknya tak ubahnya al-Qur'an...
Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala ali sayyidina Muhammad..(dm)
Subhanallah...
Betapa mulia akhlak Rasulullah SAW... Patut dijadikan teladan oleh kita...
Sumber: duniamuallaf.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar