Hujan lebat dua hari berturut-turut nyaris menenggelamkan
Distrik Metropolitan Mumbai. Hujan tersebut tak kepalang besarnya hingga
curah hujannya mencapai rekor 944 mm dalam 24 jam. Sebagai rujukan, di
Indonesia hujan dikatakan lebat jika curahnya mencapai 50-100 mm selama
24 jam. Hujan sangat lebat bulan Januari 2013 yang membuat Jakarta
banjir mencapai 125 mm. Dan banjir besar tahun 2007 yang
“menenggelamkan” sepertiga Jakarta adalah mencapai 330 mm. Bisa
dibayangkan jika mencapai 944 mm.
Pada 26 Juli 2005 hujan mulai mengguyur Mumbai sekitar jam dua siang.
Sore hari 26 Juli itu banyak pekerja yang baru pulang kerja terjebak di
jalanan yang banjir dan tiba di rumah menemukan rumahnya sudah ditutup
air. Hujan tersebut terus berlangsung hingga besok paginya sekitar jam
delapan pagi.
Sempat berhenti sebentar, tapi tak lama karena kemudian hujan lebih
lebat terjadi dalam 12 jam berikutnya. Menurut catatan, hujan 12 jam
kedua pada tanggal 27 Juli 2005 itu mencapai 644 mm sehingga dalam 24
jam (jam 2 siang tanggal 26 Juli hingga 2 siang 27 Juli 2005) curah
hujannya mencapai 944 mm. Akibatnya banjir menutup Distrik Metropolitan
Mumbai. Menurut catatan, sebanyak 5000-an orang meninggal akibat bencana
itu.
Curah hujan lebat itu ternyata bukan yang tertinggi di India. Pada 6 Mei
2004 India mencatat curah hujan yang mencapai 1.168 mm yang terjadi di
wilayah Lakshadweep. Rekor sebelumnya terjadi pada tahun 1974 yang juga
terjadi di Mumbai dengan curah hujan 575 mm.
Sumber: http://www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar